Selasa, 14 Juni 2011

I.R.I ??

Bismillah

Iri tanda tak mampu.
Aku tak begitu kenal dekat dengannya. Hanya tau orang dan nama saja. Sangat biasa. Kami bahkan tak pernah punya urusan apa-apa. Hanya senyum kalau kebetulan berpapasan.  Ternyata oh ternyata, dia memperhatikanku sodara-sodara..

Pada suatu hari, dia salah menggosip. Dia menjelek-jelekkan aku di depan orang yang salah, sahabatku sendiri. Jelas saja sahabatku ini cerita padaku. Kata sahabatku pula, top news yang sedang dia sebar adalah tentang aku. Ya Tuhan..

Bla bla bla bla bla

Aku tak perlu meladeni orang seperti dia. Sungguh tidak elegan kalau tiba-tiba aku melabrak dia.

Tapi inti dari gosipnya adalah, aku rasa dia iri padaku.

Entah apa yang membuatnya tak suka melihat aku menggunakan baju. Selalu saja dikritik. Tak suka melihat fotoku, katanya mukaku sok innocent, hahaa, lucu sekali. Tak suka caraku memakai jilbab panjang yang kulilit sedemikian rupa.  Tak suka caraku berbicara yang katanya sok pintar (jujur, ini sedikit menggangguku) ,Dan aku yakin kalau dia membaca blogku dia juga pasti tak suka.

Ternyata tak cuma aku saja yang dia berikan komentar cuma-cuma dengan cara menggunjing (suara pelan, dilakukan diam-diam, dan berusaha mempengaruhi lawan bicara agar ikut sependapat dengannya), semua perempuan yang menurutnya punya kelebihan dan tidak bisa ditundukkan pasti akan kena cibirannya (ini versi sahabatku).

Ya Tuhan, aku tak bisa membayangkan betapa merana hidupnya karena dia harus hidup dalam ketidaksukaan akan segala sesuatu.

Santai sajalah, tak perlu menjelek-jelekkan orang lain. Heran sekali, kenal aku pun dia tidak, bagaimana dia bisa menganalisis sedalam itu. Astaga. Aku juga tak mau repot-repot mengambil hatinya agar berbalik jadi menyukaiku. Aku bukan jenis orang yang suka cari muka. Kamu suka alhamdulillah, tak suka pun tak masalah. Toh aku sudah berusaha berbuat baik semampuku.

foto ini tak ada kaitannya dengan curhatan di atas, dia adalah sahabat baikku, Erni.
Oke, postingan kali ini hanya berisi curhat mendalam tentang susahnya menjadi perempuan. Harus berhadapan dengan urusan tetek bengek yang sungguh tak masuk akal. Tapi biarpun begitu, lady are lady, and BRAVO for that!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I love comments