Minggu, 07 Oktober 2012

Terlalu Terobsesi


Bismillah....

Why everybody’s so obsessed???

Ada seorang teman saya yang gila hormat, cita-citanya kepengen jadi anggota dewan, dan sepanjang persahabatan kami setau saya dia rela melakukan apapun demi cita-citanya. Orang-orang kecil dia korbankan. Kesalahan sedikit yang dilakukan orang kecil pasti akan kena makian kasarnya. Ada sesuatu yang tak beres, dia akan sibuk mengutukinya. Budaya yang memang unik karena keribetannya akan jadi sumber kritik pedasnya. Nah, orang ini benar-benar memalukan!!! Sungguh!!! Kadang saya yang jadi malu sama orang lain punya teman yang begitu merugikan ini.

Ada lagi seorang ibu wanita karier yang tidak bisa menerima kalau orang lain lebih sukses darinya. Iri hati dan pada akhirnya menjelek-jelekkan orang yang dianggap rivalnya. Jadi teman si wanita karier ini punya mobil baru dengan berbagai kemewahannya, dan yeah bisa ditebak, si wanita karier mengungkit-ungkit mobil baru temannya dengan nada sarkastis di setiap ada kesempatan.

Seorang anak muda yang baru saja masuk bangku perkuliahaan tidak bisa kalau gadgetnya lebih jelek dari milik temannya, ya minimal sama lahh. Herannya, kalau ada temannya yang beberapa tingkat keburukan gadgetnya jauh di bawahnya, anak muda tadi akan mengenyek habis-habisan.
Dan percaya atau tidak, itu semua benar-benar ada, saya kenal pelakunya!!!! “Tolong ditangkap saja, pak polisii”

Untuk kali ini saya tidak bisa menganalisis bagaimana bisa orang-orang di atas begitu terobsesi akan sesuatu. Obsesi yang kalau diolah dengan baik akan jadi hal positiv malah jadi merugikan orang lain.

Ada teman yang punya mobil antik?? Saya tak iri, saya hanya mau numpang berfoto.
Jangan tanya siapa laki-laki yang ada di foto, saya tak kenal. 

Nah sekarang saya mau bersombong sedikit akan sikap saya yang tak memiliki obsesi negativ. Begitni ya saya kok justru akan mengucap syukur kalau orang lain lebih berhasil, saya senang adik saya bisa dapat beasiswa meskipun saya tidak pernah. Dan saya sungguh benar-benar senang, bukan yang malah menjelek-jelekkan. Saya senang teman saya sudah menikah dan memiliki bayi yang luar biasa lucu ditambah rumah dan mobil miliknya pribadi, saya pun iri, tapi saya tak mau bercapek-capek mencari celah untuk menjelek-jelekkan mereka. Saya cukup tau kemampuan saya dan sayapun tak mau berlebihan #merendah.

Kasihan sekali orang-orang yang terlalu terobsesi akan milik orang lain. Hidupnya akan selalu dikejar-kejar perasaan tak puas. Dan pasti rasanya lelah sekali menuruti nafsunya pada dunia. Kurang bersyukur, itu saja intinya.