Senin, 08 Agustus 2011

Percaya Mitos??

Bismillah

Percaya mitos?? Aku sih nggak begitu percaya.
Terutama yang ini: Kalau ke pantai Parangtritis jangan pakai baju warna hijau, karena nanti Nyi Roro Kidul marah dan akibatnya bisa mengambilmu untuk dijadikan budaknya. Nyi Roro Kidul akan marah kalau ada yang pakai baju hijau karena putri ini konon katanya selalu memakai baju warna hijau. Benar juga, perempuan manapun tak suka bajunya dikembarin. Tak cuma kau saja ratu, aku pun begitu!!

Jadi aku nekad saja ke Parangtritis memakai baju, celana, dan jilbab warna hijau. Sampai persis seperti ulat hijau. Sama sekali tak ada apa-apa. Dulu aku bahkan mengira diriku akan hanyut karena rasanya tubuh seperti condong ke arah laut terus. Tapi kemudian aku yakin kalau ini adalah alasan yang aku buat-buat agar tampak seram.

Kenapa tidak boleh memakai baju warna hijau? Karena kalau kita hanyut, orang-orang akan sulit menolong kita, pengaruh pandangan manusia yang terbatas pada warna-warna tertentu saat ada sinar matahari. jadi begitulah mitos satu ini dibuat, untuk memberikan nasehat.

Mitos dengan sedikit bumbu seram sangat disukai di daerah eks Mataram Islam, karena sang Penguasapun punya kepentingan untuk melegitimasi keagungannya dengan menggunakan mitos ini. Sehingga pada akhirnya, masyarakat tunduk dengan mitos itu, atau yang lebih parah masyarakat dalam hati berharap kalau mitos tersebut benar adanya, meskipun dia tau itu jelas cerita fiksi. Dukun, para pencari pesugihan, dan pencari tahta sebagiannya adalah kalangan terpelajar, tapi mereka tetap nekad memanfaatkan mitos ini. Artinya jelas, mereka berharap mitos itu benar!!

Oke, cukup masalah Nyi Roro Kidulnya.

Model bukan berada di Prambanan, Tapi di Candi Sambisari. Tak ada mitos apapun di sini.. Aman... *senyuum*


Sekarang aku sedang benar-benar sedang ingin pergi ke candi Prambanan. Sepertinya aku terahir ke sana waktu piknik jaman TeKa dulu. Astaga, sudah lama sekali!!! I wanna go there!!! Sayang sekali, mitos yang beredar kalau sepasang laki-laki dan perempuan datang ke Prambanan dalam waktu cepat atau lambat akan putus.
Ya Tuhan, benar-benar mengerikan!!! Kali ini mitosnya sangat sadis.

Tentu saja mitos ini ada karena Legenda Bandung Bondowoso yang ditolak cintanya, di dlolimi, di pecundangi oleh pujaan hatinya Roro Jonggrang. Padahal legenda itu salah total. Prambanan di bangun pada masa jaman Mataram Kuno, itupun dibangun atas dasar cinta kepada sang istri yang beragama Hindu.

Jadi jadi jadi?? Kali ini aku tak mau melanggar mitos. Meskipun dalam ilmuku, Antropologi Budaya, kami membedah mitos dan menjadikannya lebih masuk akal dengan anaisis segala macam. 
Mr. Headstone yang sangat menjunjung tinggi rasionalitasnya pun dengan tegas tak mau melanggar mitos satu ini. Siapa sih yang mau  uji coba mitos dengan mengorbankan sebuah hubungan, tak ada kan?? Jadi penyelesaiannya adalah, kami cuma jalan-jalan lewat sana, di luar pagar dengan wajah memelas ingin berfoto dengan arca Roro Jonggrang.

Wallahua'lam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I love comments