Senin, 12 September 2011

Open Kost is Like Open House

Bismillah

Sebagai penduduk lokal Jogja yang lebih sering tinggal di asrama, aku hanya punya sedikit teman. FYI, kalau tinggal di asrama, teman datang dan pergi, kebanyakan malah dari luar daerah asal. Berhubung aku orang Jogja, maka kebanyakan temanku dari jaman SD sampai kuliah begini ya dari luar Jogja. Maklumlah, kota pelajar, orang-orang yang belajar datang dan pergi. Bahkan aku tak punya teman yang satu kampung denganku!!!


Yang membuat situasi ini makin parah, aku tak begitu pintar bersosialisasi. Aku terlalu pemalu untuk memulai perkenalan. Temanku ya begitu saja: teman kuliah, teman alumni madrasah, dan teman kerja. Tak ada istilah 'temannya teman yang menjadi teman'. Teman nongkrong, teman belanja, teman belajar, teman nyalon ya semua sama. Bahkan, oh Tuhan, sekarang aku mengajak Mr. Headstone untuk menjadi teman belanja!! Tau kan rasanya mengajak laki-laki belanja? menyebalkan. 

Teman madrasah begitu lulus pada mencar kemana-mana, ganti teman lagi-pisahan lagi. Begitu terus. Oleh sebab itu, aku sebagai warga pribumi Jogja percaya sekali dengan pepatah sejuta umat 'ada pertemuan pasti ada perpisahan'. Sedih? Sudah pasti. Dulu waktu madrasah, aku selalu punya cara untuk ikhlas menerima kepergian mereka, saat mereka harus boyong dari asrama, aku akan menghilang dari mereka, jadi tak ada acara sedih dan mengharukan. Aku benci kalau harus berpisah, dan aku adalah jenis yang sering mewek sendiri terharu. Perpisahan selalu membuatku seperti kehilangan separuh nyawa!!!! 

kejatuhan mangga?? pose jalan teruss
Temanku yang asli Jogjapun tak lebih dari 10 orang, yang benar-benar dekat paling cuma 5 orang. Jadi kalau ada pertemuan apapun yang melibatkan teman-teman, aku usahakan selalu hadir. Dan aku selalu bersemangat kalau dikenalkan dengan temannya teman. 

Seperti kali ini, judulnya adalah Open Kost, plesetan dari open house. Hanya saja ruang lingkupnya lebih kecil.
Acaranya?? Rujakan, dengan mangga yang dipetik sendiri, so fresh!!!
Bahalwan adalah Tuan Kos yang baik hati, sampai Po terkantuk-kantuk krasan!! Kami semua memuja Bahalwan!
Oh ya, bicara mengenai mangga, aku diberi oleh-oleh kripik Mangga Madiun. Mr. Headstone yang membawa setelah berkali-kali ku cereweti dengan segala ancaman maut tentang pentingnya membeli oleh-oleh, biasalah laki-laki memang suka tak peka akan pentingnya oleh-oleh. Dan aku dibawakan SATU KARDUS makanan. Dia cemberut sekali membawa barang tambahan, tapi lalu puas setelah melihat ekspresiku yang histeris kesenangan. Terimakasih banyak sekali Mr. Headstone. Btw, rasa kripik mangganya kok jauh beda sama rasa mangga asli ya. Cuma 10% mendekati sama.

Seperti biasa, dimanapun aku berada, aku selalu berfoto. Tak tau malu ya. Dan Navis dengan 'sabar menanti' meladeni kami berfoto. Pasang muka tembok daaaaaaannn POSE!!! Temanku yang satunya tak begitu gila berfoto, dia menakut-nakuti kami kalau satu kali jepretan foto bisa mengurangi umur!!! ASTAGA, kalau itu benar aku rasa jatah umurku sudah habis dari dulu. 

Po ini sangat lucu, Bahalwan cool, dan aku mmmm manis sekali penggembira saja
Sekali lagi, Terima kasih Bahalwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I love comments